• AddressJl. Ki Hajar Dewantara No. 116
  • Emailfkipummetro@gmail.com
  • Contact(0725) 42445-42

KAPRODI PENDIDIKAN SEJARAH FKIP UM METRO MENGHADIRI KONGRES PERKUMPULAN PRODI PENDIDIKAN SEJARAH SE-INDONESIA (P3SI) TAHUN 2025

Metro, 07/7/2025 - Kaprodi Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro Menghadiri Kongres Perkumpulan Prodi Pendidikan Sejarah se-Indonesia (P3SI) tahun 2025

Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UM Metro, Dr. Johan Setiawan, M.Pd. menghadiri undangan Kongres dan Seminar Nasional Perkumpulan Prodi Pendidikan Sejarah se-Indonesia (P3SI). Even tahunan yang bertempat di Universitas Negeri Jakarta, berlangsung dari tanggal 3-5 Juli 2025.

Pertemuan pertama dilaksanakan Kongres P3SI yang dimana dilakukan pemilihan Ketua Umum P3SI yang baru, dan terpilih Ketua Umum Prof Bahri dan Sekjen Dr. Tsabit.

Hari selanjutnya diadakan seminar nasional yang dibuka secara resmi oleh Rektor UNJ, Prof. Komarudin, yang dalam sambutannya menekankan urgensi menjadikan pendidikan sejarah sebagai ruang dialektika kritis dan sarana membangun karakter kebangsaan.

“Fakta kehidupanlah yang harus menjadi sejarah sesungguhnya bagi kita. Kita tidak hanya berperang dalam tulisan, tetapi juga dalam kenyataan kehidupan,” tegas Prof. Komarudin.

Rektor juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya seminar yang berlangsung kondusif. Ia menekankan pentingnya merawat semangat akademik dan pelayanan prima sebagai wujud komitmen UNJ dalam mendukung dunia pendidikan.

Sementara itu Ketua Umum P3SI periode 2025–2029, Prof. Bahri, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada UNJ atas komitmennya dalam mendukung agenda nasional pendidikan sejarah. Ia menggarisbawahi peran aktif UNJ dalam pendirian P3SI dan konsistensi kontribusinya hingga saat ini.

“UNJ memiliki peran besar dalam pembentukan dan perkembangan P3SI. Universitas Negeri Jakarta salah satu universitas yang memiliki kontribusi yang cukup besar atas perkembangan P3SI.

Seminar ini sangat relevan untuk menjawab tantangan zaman yang kompleks,” ujar Prof. Bahri.

Seminar ini menghadirkan keynote speaker, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, secara daring melalui Zoom. Pada kesempatan ini, Fadli Zon mengangkat urgensi penulisan sejarah Indonesia secara autentik dan nasionalistik.

Menurutnya, sejarah bukan sekadar kisah masa lalu, melainkan fondasi moral dan arah bangsa ke depan.

“Menulis sejarah bukan hanya kerja akademik, tapi kerja kebangsaan. Kita harus menulis sejarah kita sendiri, dengan cara kita sendiri, dan demi masa depan kita sendiri,” ungkap Fadli.

Ia menyoroti kekosongan narasi sejarah Indonesia modern, khususnya sejak era reformasi, serta perlunya pembaruan historiografi nasional yang berpijak pada kepentingan bangsa, bukan pada narasi kolonial.

Fadli juga menekankan pentingnya menjadikan sejarah sebagai pelajaran wajib dan strategis di sekolah, sebagaimana praktik di banyak negara maju.

“Di Amerika Serikat, saya tidak bisa lulus tanpa lulus pelajaran US History. Sejarah Indonesia juga harus menjadi syarat utama pembentukan jati diri siswa kita,” tegasnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi yang menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu: Prof. Singgih Tri Sulistiyono, Hamdan Tri Atmaja dan Sumardiansyah Perdana, yang masing-masing menyampaikan pandangan kritis dan solusi strategis bagi masa depan pendidikan sejarah.

Hasil dari Kongres dan Seminar Nasional berguna untuk membina kerjasama internal antar prodi Pendidikan Sejarah se-Indonesia. Terutama dalam hal pendidikan, penelitian dan pengabdian. Selain itu kerjasama dengan pihak pemerintah dalam berbagai kegiatan berkaitan dengan pendidikan sejarah. Peninjauan kurikulum pendidikan sejarah di perguruan tinggi.